Selama Matahari Terbit Dari Timur Selama Bumi Masih Dihuni Manusia Persaudaraan Setia Hati Terate Tetap Jaya Kekal Abadi Selama - Lamanya Blue Fire Pointer

Jumat, 03 Februari 2017

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) atau yang dikenal dengan SH Terate adalah suatu persaudaraan "perguruan" silat yang bertujuan mendidik dan membentuk manusia berbudi luhur,tahu benar dan salah, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengajarkan kesetiaan pada hati sanubari sendiri serta mengutamakan persaudaraan antar warga (anggota) dan berbentuk sebuah organisasi yang merupakan rumpun/aliran Persaudaraan Setia Hati (PSH). SH Terate termasuk salah satu 10 perguruan silat yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada konggres pencak silat tanggal 28 Mei 1948 di Surakarta Cabang SH Terate tersebar di 200 kota/kabupaten di Indonesia dan komisariat luar negeri di Malaysia, Belanda, Russia (Moskow), Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia dan Perancis, dengan keanggotaan (disebut Warga) mencapai 8 juta orang.[2].



Sejarah Berdirinya PSHT



Pada tahun 1903 di Kampoeng Tambak Gringsing, Surabaya, Ki Ageng Soero Dwiryo meletakkan dasar bagi gaya Pencak Silat Setia Hati. Sebelum disebut Setia Hati, latihan Fisik/Gerakan Pencak Silat Setia Hati disebut "Djojo Gendilo Tjipto Muljo" dan untuk ajaran kerokhanian dan spiritual Setia Hati disebut "Sedulur Tunggal Ketjer" disingkat STK.[3] oleh Warga Tk.II pada latihan tingkat Putih PSHT cabang Surabaya di IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1994 - 1995, antara lain Mas Ir. FX.Sentot Sutikno, Mas. Dr. Ir. H.Aliadi,MM dan Mas Panggul</ref> Pada tahun 1917 Ki Ageng Soerodwirjo pindah ke Madiun dan membangun dan mendirikan Persaudaraan "perguruan" Silat bernama Persaudaraan Setia Hati di desa Winongo Madiun. Pada saat itu Persaudaraan Setia Hati bukanlah/belum menjadi organisasi, Setia Hati adalah persaudaraan (kadang) saja di antara siswa, karena pada saat itu organisasi Pencak Silat tidak diizinkan oleh kolonialisme Belanda. "Setia Hati" berarti Setia pada Hati (diri) sendiri". Soerodiwirjo lahir keluarga bangsawan di daerah Gresik (versi lain di Madiun) Jawa Timur, Indonesia, pada kuartal terakhir abad ke-19. Dia dijuluki sebagai "Ngabei" sebuah gelar bangsawan eksklusif yang diberikan oleh Sultan dan hanya untuk mereka yang telah membuktikan dirinya layak secara rohani. Dia tinggal dan bekerja di berbagai lokasi di pulau Jawa dan Sumatera dan belajar gaya Pencak Silat dari berbagai aliran. Di Sumatera juga belajar kerokhanian (kebatinan) pada seorang guru spiritual. Kombinasi ajaran spiritual (kebatinan) dan gaya pencak silat yang terbaik dari berbagai aliran ini yang menjadi dasar untuk silat Setia Hati. Ki Ageng Hadji Soerodiwirjo meninggal pada 10 November 1944 di Madiun.
Pada tahun 1922, Ki Hadjar Hardjo Oetomo (pahlawan perintis kemerdekaan 1883-1952), salah satu kadang Setia Hati, meminta izin kepada Ki Ageng Soerodiwirjo untuk mendirikan latihan Setia Hati bagi generasi muda dan diizinkan oleh Ki Ageng Soerodiwirjo, tetapi harus dalam nama yang berbeda. Maka Ki Hardjo Oetomo mendirikan Setia Hati "Pemuda Sport Club"(SH PSC) yang kemudian menjadi Persaudaraan Setia Hati "Pemuda Sport Club" yang berupa sebuah Organisasi. Organisasi ini kemudian disebut Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT pada tahun 1948 dalam kongres pertama di Madiun. Setelah Perang Dunia II, PSHT terus menyebar ke seluruh Indonesia. Seorang tokoh penting di balik semakin populernya PSHT ini adalah Mas Irsjad yang merupakan siswa pertama Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Mas Irsyad ini juga menciptakan 90 Senam Dasar (Basic Exercise), Jurus Belati (Jurus dengan pisau), dan Jurus Toya (Jurus dengan panjang tongkat) yang membedakan dengan Setia Hati di Winongo. Salah satu siswa Mas Irsjad adalah Mas Imam Koesoepangat (1939-1987) pemimpin spiritual dari PSHT yang turut berjasa membesarkan PSHT. Penggantinya, Mas Tarmadji Boedi Harsono(1987-2014), Saat ini Ketua Umum PSHT Pusat adalah   Dr. Muhammad Taufik, SH, M.Sc.

Tujuan PSHT
Tujuan PSHT yaitu mendidik manusia berbudi luhur tahu benar dan salah , dan juga bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Falsafah dan Ajaran Setia Hati Terate

Falsafah dan Ajaran yang utama dari SH Terate adalah manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan (dibunuh) tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu setia pada hatinya sendiri atau ber-SH pada diri sendiri. Tidak ada kekuatan apapun diatas manusia yang bisa mengalahkan manusia kecuali kecuali kekuatan yang dimiliki oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Panca Dasar PSHT
  1. Persaudaraan (Brotherhood atau persaudaraan)
  2. Olah Raga (Sport)
  3. Bela Diri (Self-pertahanan)
  4. Seni Budaya (Seni dan budaya)
  5. Kerokhanian Ke SH-an (pengembangan Spiritual)

  

Makna Lambang PSHT

Berikut ini menjelaskan berbagai konsep dan simbol lambang PSHT. Ini mewujudkan bagian dari filosofi Persaudaraan Setia Hati Terate.


Segi Empat

Segi Empat panjang dalam lambang SH Terate adalah bermakna Perisai, perisai bisa berarti benteng atau petahanan diri, seorang warga SH Terate harus bisa membentengi diri sendiri dari segala bentuk ancaman jasmani maupun rohani. segi empat ini juga melambangkan 4 mata arah angin dan ditambah 1 sebagai porosnya

Warna Dasar Hitam

Warna Hitam sebagai dasar melambangkan kekal dan abadi. Sesuai semboyannya Selama Matahari bersinar, selama Bumi masih dihuni oleh Manusia, semoga Setia Hati tetap jaya, kekal dan abadi selama-lamanya.

Sinar (warna hitam dan putih)

Sinar yang dipancarkan oleh hati melambang kan adanya hukum karma . Yaitu setiap perbuatan pasti ada balasanya , jadi apabila kita membuat kebaikan pasti nanti dibalas kebaikan dan apabila kita berbuat buruk pasti nanti dibalas dengan keburukan juga.

Persaudaraan

Konsep Persaudaraan ini dapat diterjemahkan sebagai "persaudaraan" kepada semua, mengungkapkan visi dan misi bahwa semua orang adalah saudara dan saudari. "Saudara" diterjemahkan baik sebagai "saudara" dan "adik": perempuan juga merupakan bagian dari "persaudaraan". Ini berarti saling menghormati, solidaritas dan kerjasama. Persaudaraan menggantikan budaya,ras,kepercayaan dan afiliasi politik. Persaudaraan kepada semua adalah disamping persaudaraan dengan sesama warga SH Terate adalah juga persaudaraan sesama umat Manusia

Setia Hati

Setia Hati dapat diterjemahkan sebagai "setia pada hati" nya sendiri. Ini menyiratkan bahwa kita harus selalu jujur ​​pada hati seseorang (perasaan emosional) dalam semua keputusan hidup. Emosi-emosi ini, bagaimanapun, harus selaras dengan kognisi rasional seseorang. Apa yang dalam hati sanubari rasakan dan menjadi pemiikiran harus menjadi dasar bagi perkataan maupun tindakan nyata atau perilaku sehari-hari. Jika dua unsur tidak harmonis, maka setiap keputusan yang diambil salah.

Hati Bertepi Garis Merah 

Hati bersinar digambarkan dalam lambang, sinar yang berasal dari hati ini adalah representasi simbolis dari konsep persaudaraan: satu mengirimkan pikiran yang baik atau perasaan kepada orang lain. Putih melambangkan cinta dan kebersihan batin. Garis merah di sekitar Hati adalah simbol pertahanan diri: satu bercita-cita untuk persaudaraan dan bahwa yang satu dapat menawarkan orang lain, tapi tidak dengan mengorbankan diri sendiri. Artinya cinta, kasih dan sayang terhadap sesama ada batasnya, cinta,kasih dan sayanag yang tidak terbatas bisa menghancurkan diri sendiri.

Bunga Terate

Terate (bunga teratai) adalah bunga yang bisa hidup di darat dan di air. Ini melambangkan tekad, ketahanan dan kemampuan untuk beradaptasi. Bunga ini dapat berkembang di segala kondisi. Di udara. Di dalam air. Dalam kondisi kering dan basah. Warga PSHT juga sama harus mampu beradaptasi dan mengatasi keadaan yang sulit. Dan seperti Terate, meskipun pengaruh negatif dari lingkungan, siswa PSHT mempertahankan kebersihan batin nya.Terate dapat hidup dan mekar di lumpur, tapi mempertahankan keindahan dan kemurnian.

Garis Merah Tegak

Sebuah garis merah vertikal ditemukan di sisi kiri lambang, diapit pada setiap sisi menjadi garis putih. Ini adalah "jalan yang lurus", melambangkan pertumbuhan mental dan spiritual siswa dan Warga PSHT yang lurus dan menegakkan kebenaran. Sata pengesahan menjadi Warga Pertama, calon warga membuat sumpah untuk mengikuti jalan ini dan sesuai dengan aturan-aturan tertentu perilaku. Apabila melakukan pelanggaran sumpah ada konsekuensi yang harus diterima.

Senjata

Pada bagian bawah sejumlah senjata kuning berwarna digambarkan pada lambang. Ini melambangkan jalur fisik bahwa seseorang harus mengikuti untuk akhirnya mencapai pertumbuhan rohani dalam keimanan


Tokoh SH Terate
  1. Ki Ngabehi Soero Dwirya
  2. Ki Hadjar Hardjo Oetomo
  3. Soeratno Soerengpati
  4. RM. Soetomo Mangkoedjojo
  5. M. Irsyad
  6. RM. Imam Koesoepangat
  7. Tarmadji Boedi Harsono
  8.              Dr. Muhammad Taufik, SH, M.Sc


Pengurus PSHT Pusat
Ketua Umum PSHT : Dr. Muhammad Taufik, SH, M.Sc.
Ketua I (Bid Teknik Pencak Silat merangkap Ketua Pelaksana Harian) :Drs. R. Moedjoko.
Ketua II  (Bid Kerokhanian): Drs. Setiyawan.
Ketua III (Bid Organisasi) : Drs. PW Widodo.
Ketua IV (Bid Pengabdian Masyarakat) : Drs. Harun Sunarso.
Sekretaris Umum : H. Hari Wuryanto,SH.M.AK.
Sekretaris I : Ir. Purwanto Budi Santoso.
Sekretaris II: Bagus Rizki Dinarwan, S.Si, MT.
Bendahara Umum : Sudirman,S.Sos.
Bendahara I : Untung TW.
Bendahara II. Idham Chalid, S.Pd. MM.
Biro Umum : H. Benu Wiryono, H. Yahmin Suradin, Diyono.
Biro Humas : Brigjen (Pol) Ciptono Hadi Broto, Dra. Eva K Sundari, MA, H. Agus Subagiyo, Andi Casiyem Sudin.
Dept Teknik Pencak Silat Tradisi : Rumasety0, Suyitno, Sugito RH
 Dept Teknik Pencak Silat Prestasi : Sunarno, Kombes Pol Arief Prapto S, Edy Suhartono, Awan         Haryono, Ir. Tono Suharyanto. 
Dept Pencak Silat Bela Diri Praktis : Adreas Eka Sakti Y, SE. dr. Gunawan, Kol. Totok Imam Santoso, Murod.
Dept Pengajaran Budi Luhur : Drs. H.Harsono,MM, Dr. Joko Hartono, Drs. Andreas Tri Sanyoto, CS.
 Dept Bina Ajaran dan Kajian Setia Hati : KH.Dr.Drs.Sutoyo,M.Ag, KH.Drs.Hasyim Asyari
Dept Pembinaan Organisasi : Catur Nyoto R, S.Sos, Drs. Nuzulul Huda,M.Si, Drs. Sigid Hari Basuki,SH.M.Si, Agus Susilo, SH. M.Si.

     

    Tentang Latihan 
      Di dalam latihan PSHT ada beberapa tahapan yaitu:
Sabuk Polos (hitam) : yaitu berarti dasar atau masih belajar
Sabuk Jambon (merah muda) : merah muda adalah campuran warna putih dan merah, yang berarti putih adalah suci dan merah berarti berani artinya yaitu berani tetapi  perhitungan.
Sabuk hijau : berwarna hijau seperti daun yang berarti menyatu dengan alam
Sabuk putih(kecil) : yang berarti suci
Sabuk mori : yang menandakan kesucian dan menandakan sudah warga.

j    
PSHT dalam latihannya terkenal dengan latihan yang keras , menjunjung kedisiplinan , kesopanan ,
serta kejujuran .
     




Mudah - mudahan informasi ini dapat menambah wawasan anda dan menjadi inormasi yang bermanfaat untuk anda.


Jaya terus untuk PSHT
Salam Persaudaraan22.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar